Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

SOAL UTS ILMU NEGARA DAN PEMBAHASAN

Berikut ini adalah contoh soal UTS Ilmu Negara dan Pembahasannya.

1. Jelaskan arti kata negara 

2. Jelaskan perbedaan ilmu negara, dengan ilmu politik. 

3. Jelaskan sistematika ilmu negara menurut George Jellinek. 

4. Jelaskan pemikiran mengenai terbentuknya negara menurut Socrates, dan Plato . 

5. Jelaskan pengertian negara menurut Thomas Hobbes dan Socrates 

6. Jelaskan tujuan negara menurut Shang Yang 

7. Jelaskan tentang terjadinya negara.


Soal Ilmu Negara

Pembahasan:

1. Kata "negara" mempunyai dua arti. Pertama, negara adalah masyarakat atau wilayah yang merupakan satu kesatuan politis. Kedua, negara adalah lembaga pusat yang menjamin kesatuan politis itu, yang menata dan dengan demikian menguasai wilayah itu. Sementara itu dalam ilmu politik, kata "negara" adalah agency (alat) dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat dan menerbitkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat.


2. Perbedaaan antara ilmu negara dengan ilmu politik adalah bahwa ilmu negara menitikberatkan pada sifat-sifat teoritis tentang asas-asas pokok dan pengertian-pengertian pokok tentang negara, Karena itu kurang dinamis. Sedangkan ilmu politik lebih menitikberatkan kepada faktor-faktor yang konkret terutama berpusat kepada gejala-gejala kekuasaan, baik mengenai organisasi negara maupun yang mempengaruhi pelaksanaan tugas-tugas negara. Oleh Karena itu, lebih dinamis dan hidup.


3. Goergo Jellinek membagi ilmu kenegaraan menjadi dua bagian, yaitu:
1). Ilmu Negara dalam arti sempit (staatswissenchaften)
Yaitu ilmu pengetahuan mengenai negara dimana titik berat pembahasannya terletak pada negara sebagai objeknya. Ilmu kenegaraan dalam arti sempit mempunyai tiga bagian.

  1. Beschereibende staatswissnscaft
    Sifat ilmu kenegaraan ini adalah deskriptif yang hanya menggambarkan dan menceritakan peristiwa-peristiwa yang terjadi yang berhubungan dengan negara.
  2. Theoretics staatswissenchaft
    Mengadakan penyelidikan lebih lanjut dari bahan-bahan yang dikumpulkan oleh Beschreibende staatswissenchaft dengan mengadakan analisis-analisis dan memisahkan Mana yang mempunyai ciri-ciri yang khusus. Theoretische staatswissenchaft mengadakan penyusunan tentang hasil-hasil penyelidikan dalam satu kesatuan yang teratur dan sisitematis. Inilah ilmu kenegaraan yang merupakan ilmu pengetahuan yang sebenarnya.
  3. Praktische staatswissenchaft
    Ilmu pengetahuan yang tugasnya mencari upaya bagaimana hasil penyelidikan Theoretische staatswissenchaft dapat dilaksanakan di dalam praktik dan pelajaranpelajaran yang diberikan itu semata-mata mengenai hal-hal berguna untuk tujuan praktik.


2). Ilmu Pengetahuan Hukum (rechswissenschaften)
Apa yang dimaksud oleh Jellinek dengan rechswissenschaften adalah hukum publik yang menyangkut soal kenegaraan, misalnya Hukum Tata Negara, Hukum Administrasi Negara, Hukum Pidana dan sebagainya.

4. Menurut Socrates berpendapat bahwa terbentuknya negara bukanlah semata-mata suatu keharusan yang bersifat objektif, yang asal mulanya berasal pada pekerti manusia. Tugas negara adalah menciptakan hukum, yang harus dilakukan oleh pemimpin, atau para penguasa yang dipilih secara seksama oleh rakyat.
Menurut Plato negara dibentuk dan dipertahankan karena negara bertujuan menyelenggarakan hidup yang baik bagi semua warga negaranya.

5. Menurut Thomas Hobbes negara merupakan lembaga yang berhadapan dengan para warga negara yang pernah mendirikannya. Karena itu negara perlu dikontrol. Batas wewenangnya perlu ditetapkan. Negara dibentuk melalui perjanjian masyarakat dan dalam perjanjian itu rakyat menyerahkan hak-haknya baik sebagian maupun seluruhnya kepada pihak penguasa.
Menurut Socrates negara ialah susunan objektif yang berdasarkan pada hakekat manusia dan karena itu bertugas untuk melaksanakan hukum-hukum yang objektif mengandung keadilan bagi umum dan tidak melulu bagi melayani kebutuhan penguasa yang berganti-ganti orangnya.

6. Tujuan negara menurut Shang Yang ialah membentuk kekuasaan. Untuk pembentukan kekuasaan ini ia mengadakan perbedaan tajam antara negara dengan rakyat. Perbedaan ini diartikan sebagai perlawanan/kebalikan satu terhadap yang lainnya. Shang Yang mengatakan kalau orang ingin membuat negara kuat dan berkuasa mutlak, maka ia harus membuat rakyatnya lemah dan miskin, dan sebaliknya jika orang hendak membuat rakyatnya kuat dan makmur, maka ia harus menjadikan negaranya lemah.

7. Secara garis besar, asal mula terjadinya negara dapat dibagi menjadi dua sisi pembahasan, yaitu asal mula terjadinya negara secara primer (Primaire Staats Wording) dan asal mula terjadinya negara secara sekunder (Primaire Staats Wording).

  1. Secara primer (Primaire staats woording)
    Asal Mula Terjadinya Negara Secara Primer (Primaire Staats Wording) adalah teori yang membahas tentang terjadinya negara yang tidak dihubungkan dengan negara yang telah ada sebelumnya. Menurut teori ini perkembangan negara secara primer melalui 5 phase, yairu: Phase Genootshap (Fase Persekutuan Manusia), Phase Reich (Fase Kerajaan), Phase Staat (Fase Negara), Phase Democratische Natie (Fase Demokrasi), dan Fase Diktator.
  2. Secara sekunder (Scundaire staats wording)
    Terjadinya negara dihubungkan dengan negara yang telah ada sebelumnya, jadi yang penting disini adalah masalah pengakuan. Ada 3 (tiga) macam pengakuan yaitu:
    - De facto (sementara) pengakuan yang bersifat sementara terhadap terbentuknya suatu negara baru, karena negara memang ada tapi apakah secara prosedur melalui hukum, masih dalam penelitian hingga pengakuan bersifat sementara.
    - Pengakuan terhadap pemerintah de facto yaitu pengakuan hanya terhadap pemerintahan sedangkan terhadap wilayahnya tidak diakui.
    - De jure merupakan pengakuan yang seluas-luasnya dan bersifat tetap terhadap terbentuknya suatu negara.


Post a Comment for "SOAL UTS ILMU NEGARA DAN PEMBAHASAN"